Friday, October 7, 2011

Salvador Dali


Premonition of Civil War

Khayalan yang dianggapnya sebagai bagian dari kenyataan hidup ditampilkan dalam bentuk yang sangat terperinci. terkadang ia menghadirkan arus kehidupan laksana hasil fotografi sehingga lukisannya dikategorikan dalam magic realism. Deretan kemampuan dan keterampilan itu membuat Salvador Dali dianggap sebagai tokoh seniman dunia dalam lukisan bercorak surealis.

The Persistence of Memory (1931)
Obyek lukisan bercorak surialis cenderung ganjil dan penuh khayal. Terkadang berpaling dari kenyataan sehingga sulit dipahami. Terlebih lagi jika kita memperhatikan karya Dali yang memperdalam ilmu seni di San Fernando Academy of Fine Arts, Madrid pada tahun 1921-1925.

Geopoliticus Child Watching the Birth of the New Man 
Dengan bahasa dan gaya lukisan yang berbeda dengan pelukis pendahulunya, Dali mulai dikenal orang ketika tahun 1929, saat ia berusia 25 tahun, telah terlihat bahwa lukisan Dali memiliki keistimewaan dan keunggulan, jika dibandingkan dengan pelukis sealiran. Ia mampu melukis obyek secara teliti, cermat dan terperinci.
Dali biasa melukis dengan cat minyak diatas kanvas. Dilain waktu ia memanfaatkan teknik kolase. Semisal, penggunaan cat air dan papan pada lukisan berjudul 'Illumined Pleasures' (1929).

Illumined Pleasures (1929)
Ratusan karya besar lahir dari goresan tangan Dali. Berbagai obyek diangkat dari lingkungan, dan obsesinya disajikan Dali secara sempurna. Ia mengadakan perjalanan ke negara lain agar obyek lukisannya lebih baik dan berbeda. "Saya harus pindah dan mencari ilham di tempat yang berlainan dengan tanah kelahiran saya",
tekad Dali yang bermukim di Paris pada tahun 1930-1940. Selama delapan tahun kemudian ia memutuskan tinggal di California. Ia tidak kerasan di luar negeri, lalu kembali ke desanya di Spanyol.

Disappearing Bust (1941)
Selama ini banyak orang beranggapan bahwa seniman kurang menghargai ketepatan waktu. Anggapan itu tidak berlaku bagi Dali. "Saya sangat menghargai ketepatan waktu. Terlambat beberapa detik saja, merupakan persoalan yang cukup pelik", Sikap tersebut dimanifestasikan melalui lukisan berjudul 'The Persistence of Memory' yang fenomenal itu. Ia menghadirkan jam tangan yang tak lazim, digambarkan berbentuk organis dan lentur. Perumpamaan jam karet? bisa jadi begitu.

Meditative Rose (1958)
Christ of Saint John of The Cross (1951)

No comments:

Post a Comment