"Lima tahun terasing di bukit, saya tidak dapat menjelaskan arti sebuah pekerjaan dalam kehidupan saya. Pekerjaan mungkin sekedar suka atau tidak suka, mengerti atau tidak mengerti. Apa bedanya itu bagi saya". Itu diucapkan Le Corbusier ketika merancang Notre Dame du Haut di Ronchamp, Prancis, pada tahun 1950-1955.
Notre Dame du Haut, merupakan karya besar Corbusier, bahkan bisa dibilang sebuah masterpiece dalam dunia arsitektur. Nama Corbusier menjadi terkenal karena kapel yang dibuat tanpa mementingkan prinsip kebebasan, tetapi mengutamakan kemurnian alam. Ia bahkan dianggap sebagai nabi bagi para arsitek.
Pada kapel ini tampak perbedaan karya Corbusier yang dibuat pada tahun 1920-an dengan gaya purist dan karya yang dikerjakan setelah tahun 1950-an yang dipengaruhi aliran mediterania dari timur tengah.
Kapel di Ronchamp ini juga memperlihatkan Corbusier telah menerapkan prinsip rasional sebagai dasar arsitektur modern. Beberapa arsitek yang merancang gereja meniru kapel ini. Mereka tidak memperhatikan sifat individu program Ronchamp dan keunikan lingkungan dimana kapel tersebut dibangun, sehingga hasilnya tak seunik karya Corbusier.