Disaat pemain-pemain bass gitar asik dengan peralatan bass konvensionalnya, dia tidak mau itu. Dia ciptakan sesuatu yang baru, sesuatu yang "gila", yang membuat orang tercengang. Dia memodifikasi Fender bass gitar kesayangannya, dengan mencopot semua fret / sekat pada leher gitarnya dan mengisi lubang bekas fret tadi dengan dempul kayu dan epoksi. Jadilah bass gitar miliknya berleher rata, tanpa sekat. Inilah yang disebut Fretless bass gitar.
Prinsip kerja fretless bass kurang lebih sama dengan contra bass / cello alias bass betot. Efek bunyi yang dihasilkan dari fretless bass begitu unik. Tidak sebagaimana bass gitar pada umumnya, fretless bass terdengar begitu empuk, lentur dan smooth. Tapi jangan dikira dia tidak bisa garang. Dengan sedikit modifikasi dan tambahan asesoris pada perangkat bass gitarnya, bisa dihasilkan bunyi-bunyian yang sangar dan liar, dan itulah yang dilakukan "Pastor" yang satu ini.
Siapakah "Pastor" yang dimaksud tersebut? Dialah Jaco PASTORius, yang punya nama lengkap lumayan panjang; John Francis Anthony Pastorius III.
Debut album dia yang membawanya ke ketenaran adalah Bright size Life (75) hasil kolaborasi bersama teman baiknya, Pat Metheny. Tahun 76, bikin album solo pertama Jaco Pastorius, di tahun yang sama pencapaian luar biasa dimulai, ketika ia direkrut WEATHER REPORT (WR), grup jazz kondang dunia yang digawangi Joe Zawinul dan Wayne Shorter.
Bagi WR sendiri, bersama Jaco adalah masa keemasan grup yang bergenre fusion jazz ini. Menyebut WR tanpa Jaco kurang afdol rasanya, karena Jaco lah ikonnya WR.
Sebelum ada Jaco, WR hanya dikenal dalam lingkungan terbatas seperti di kampus, pub dll. Jaco memberikan warna tersendiri bagi WR, dengan sentuhan fretless bass gitarnya. Beberapa album telah dibuat bersama WR, diantaranya; Black Market (76), Heavy Weather (77), Mr. Gone (78), 8:30 (79), Night Passage (80), dan Weather Report (82)
Sedangkan untuk solo album dia sempat menelorkan; Jaco Pastorius (76), Word of mouth (81) dan Invitasion (83).
Ketenaran yang diraih begitu cepat bisa membuat seseorang shock, karena dia tidak siap. Ujung-ujugnya mereka mencari pelarian ke hal-hal yang negatif, drug, alkohol dll. Banyak contoh kasus kita temui terutama di kalangan artis, baik film, musik atau dunia hiburan lainnya. Hal ini dialami oleh Jaco. Pertengahan 84 ia menderita gangguan mental yang cukup parah, bolak-balik masuk ke panti rehab.
Karirnya di dunia musik pun pudar. hingga kejadian tragis menimpanya. Pada 87, karena perselisihan di klub malam di Fort Lauderdale, ia dihajar bodyguard klub tersebut hingga koma. Ia menderita kerusakan otak permanen, dan meninggal pada 21 September 1987.
Dunia pun berduka dan merasa kehilangan orang yang bertalenta besar dibidang musik jazz modern. Tak berlebihan jika seorang Miles Davis (trumpetis jazz kontemporer) mendedikasikan satu lagu khusus buat dia sebagai penghormatan, Mr. Pastorius, begitu dia beri judul lagu itu, dicuplik dari album Amondla (89).
R.I.P. Mr. Pastorius.