Judul diatas merupakan penggalan syair lagu Script For jesters Tea dari Marillion, grup band asal Inggris. Bagi kaum muda (pecinta musik rock) sekarang, nama tersebut mungkin kurang familiar dibanding nama-nama macam Dream Theatre, Avenged Sevenfold, Muse, dll.Tapi coba deh tanya pada bapak-bapak kita (tentu yang demen musik rock juga) tentu pernah menikmati masa-masa jaya grup yang bergenre Progressive Rock ini. Antara awal 80 an - 90 an ( sampai sekarang masih eksis). Mereka pasti tahu siapa itu Marillion
Marillion berdiri tahun 1979 di Avlesbury, Inggris. Dengan nama lain The Silmarillion, diambil dari judul buku yang di tulis JRR Tolkien. Untuk menghindari konflik dikemudian hari terkait kesamaan nama dan UU hak cipta, maka pada tahun 1981 nama The Silmarillion di singkat menjadi Marillion.
Formasi awal Marillion : Fish (vokal). Steve Rothery (gitar). Doug Irvine (bass). Brian Jelliman (keybord), dan Mick pointer (drum). Namun formasi yang solid ketika Marillion digawangi oleh: Peter Trawavas (bass), Mark Kelly (keyboard), Ian Mosley (drum), dan satu-satunya anggota asli, Steve Rothery (gitar). Untuk pendengar pemula Marillion mungkin agak sulit menerima lagu macam Script For Jesters Tear ini, karena tingkat kerumitan aransemennya yang njelimet. Kalau itu yang dirasa, ada baiknya dengarkan dulu Kayleigh, dari album Misplaced Chilhood (1985).
Lagu ini lebih ringan, ngepop dan easy listening tapi tetap artistik ala Marillion tentu. Baru setelah itu kita coba mengapresiasi lagu lain yang njelimet itu secara bertahap, dijamin pasti ketagihan (sedikit promo nih). Secara garis besar Marillion mengalami dua masa/era kejayaan ditandai dengan pergantian vokalis di tubuh grup ini, dari Derek W Dick (alias Fish) ke Steve Hogarth (alias H).
Formasi awal Marillion : Fish (vokal). Steve Rothery (gitar). Doug Irvine (bass). Brian Jelliman (keybord), dan Mick pointer (drum). Namun formasi yang solid ketika Marillion digawangi oleh: Peter Trawavas (bass), Mark Kelly (keyboard), Ian Mosley (drum), dan satu-satunya anggota asli, Steve Rothery (gitar). Untuk pendengar pemula Marillion mungkin agak sulit menerima lagu macam Script For Jesters Tear ini, karena tingkat kerumitan aransemennya yang njelimet. Kalau itu yang dirasa, ada baiknya dengarkan dulu Kayleigh, dari album Misplaced Chilhood (1985).
Lagu ini lebih ringan, ngepop dan easy listening tapi tetap artistik ala Marillion tentu. Baru setelah itu kita coba mengapresiasi lagu lain yang njelimet itu secara bertahap, dijamin pasti ketagihan (sedikit promo nih). Secara garis besar Marillion mengalami dua masa/era kejayaan ditandai dengan pergantian vokalis di tubuh grup ini, dari Derek W Dick (alias Fish) ke Steve Hogarth (alias H).
Era Fish (1979 - 1988), era dimana pengaruh Genesis (Peter Gabriel sebagai vokalis, sebelum digantikan Phil Collin) begitu dominan. Begitu besarnya pengaruh Genesis ini pada Marillion hingga membuat saya kesulitan membedakannya waktu itu.
Dari mulai warna musik yang mengedepankan suara keyboard yang mellotron, sound gitar yang melodis dan detail (tidak ngumbar kegaharan), vokal bahkan gaya Fish yang teaterikal (komplit dengan coreng moreng wajahnya) layaknya Gabriel, semuanya Genesis banget.
Anehnya, justru dari situ awal ketertarikan saya pada Marillion. Dengan lirik yang puitis dan introspeksi meski musik agak rumit, tapi keindahan komposisi yang dihadirkan begitu asyik untuk disimak. Pada era Fish, Marillion menuai kesuksesan secara komersial. Album yang dihasilkan antara lain; Scipt For Jesters Tear (1983), Fugazi (1984), Misplaced Chilhood (1985), Clutching At Staws (1987), dan album kompilasi, live, dan beberapa single.
Dari mulai warna musik yang mengedepankan suara keyboard yang mellotron, sound gitar yang melodis dan detail (tidak ngumbar kegaharan), vokal bahkan gaya Fish yang teaterikal (komplit dengan coreng moreng wajahnya) layaknya Gabriel, semuanya Genesis banget.
Anehnya, justru dari situ awal ketertarikan saya pada Marillion. Dengan lirik yang puitis dan introspeksi meski musik agak rumit, tapi keindahan komposisi yang dihadirkan begitu asyik untuk disimak. Pada era Fish, Marillion menuai kesuksesan secara komersial. Album yang dihasilkan antara lain; Scipt For Jesters Tear (1983), Fugazi (1984), Misplaced Chilhood (1985), Clutching At Staws (1987), dan album kompilasi, live, dan beberapa single.
Era H (1989 - sekarang), era dimana Marillion sedikit "ngepop" dan mendayu-dayu, istilah kerennya sih Neo Progressive Rock. Era ini Marillion mengalami masa-masa sulit, karena sepeninggal Fish, Marillion mulai dijauhi fansnya. Dimata mereka Fish adalah Marillion, dan sebaliknya.
Debut album H adalah Season End (1989), dan mulai menulis lirik di album Holiday In Eden (1991) dengan single Dryland, sayang album ini gagal dipasaran. Namun seiring perjalanan waktu, beberapa album barupun dirilis, Brave (1994), Afraid Of Sunlight (1995). This Strange Engine (1997). Dan dua album yang tidak masuk Indonesia; Radiation (1998) dan Marillion.com (1999), berangsur-angsur Marillion mulai mendapat kepercayaan kembali fansnya. Tapi itu tidak otomatis mereka bebas dari kritik. Kritik tajam masih santer mereka terima dan sering memojokkan. Hingga pada 2001, ketika mereka mau rilis album nAnoraknophobia.
Marillion mengadakan press reales meminta kritik tinjauan album dengan cara akurat dan adil. Tantangan kami kepada Anda adalah : pertama dengarkan album, tulis tinjauan tanpa menggunakan kata-kata Progressive Rock, Genesis, Fish, Heavy Metal , diprediksi konsep album dinosaurus (entah kenapa binatang purba ini disebut-sebut juga, saking jengkelny kali yeh). Karena jika Anda melakukannya, kita akan tau bahwa Anda tidak mendengarkan itu. Satu ungkapan kemasygulan yang membuat mereka muak.
Mereka tidak mau disebut klonnya Genesis, atau Marillion adalah Fish, dll. Yang mereka inginkan adalah sebuah pengakuan bahwa Marillion is Marillion, tak lebih tak kurang. Karena Marillion yang sekarang memang beda dengan eranya Fish. Ini dibuktikan dengan produktifitas mereka merilis album-album baru. Marble (2004), Somewhere Else (2007), Happiness Is The Road (2008), dan Less Is More (2009). Meski lebih sederhana dan ngepop, tapi secara konseptual struktur musik
Marillion masih terbingkai kuat oleh karakter permainan gitar Steve Rothery yang melodis, halus mendayu-dayu dan sesekali menyalak, juga desah mellotron keyboard Mark Kelly, karena menurut saya mereka berdualah pilar Marillion sesungguhnya. Pernah pada satu kesempatan wawancara (2000), H bilang dengan penuh optimistis: "Anda tau pada tahap tertentu seseorang harus melihat bahwa kita telah melakukan hal-hal menarik. Suatu hari nanti seseorang harus melihat retrospeksi kepada kami dan surprise".
Ketika kali pertama saya dengar single You're Gone (rilis 2004), saya benar-benar mendapatkan kejutan/surprise yang dijanjikan H itu. Waooh ... simple is beautiful. Yah kesederhanaan di lagu ini begitu indah. Dengan ketukan drum yang ringan, suara keyboard lamat-lamat menyusup, dan Steve Rothery pun menunjukkan kehalusan permainan gitarnya pada intro, dan OMG.... vokal H begitu seksi menyanyikan lagu ini, begitu menghanyutkan.
Lagu diatas merupakan bentuk pembuktian dan sebuah jawaban dari H, bahwa dia memang beda dengan. Saya pun tak peduli, baik era Fish maupun era H, saya tetap menyukai mereka, karena masing-masing era mempunyai kualitas sendiri-sendiri. Dan itu makin memperkaya kualitas musik Marillion secara keseluruhan.
Salam progresiv.
Debut album H adalah Season End (1989), dan mulai menulis lirik di album Holiday In Eden (1991) dengan single Dryland, sayang album ini gagal dipasaran. Namun seiring perjalanan waktu, beberapa album barupun dirilis, Brave (1994), Afraid Of Sunlight (1995). This Strange Engine (1997). Dan dua album yang tidak masuk Indonesia; Radiation (1998) dan Marillion.com (1999), berangsur-angsur Marillion mulai mendapat kepercayaan kembali fansnya. Tapi itu tidak otomatis mereka bebas dari kritik. Kritik tajam masih santer mereka terima dan sering memojokkan. Hingga pada 2001, ketika mereka mau rilis album nAnoraknophobia.
Marillion mengadakan press reales meminta kritik tinjauan album dengan cara akurat dan adil. Tantangan kami kepada Anda adalah : pertama dengarkan album, tulis tinjauan tanpa menggunakan kata-kata Progressive Rock, Genesis, Fish, Heavy Metal , diprediksi konsep album dinosaurus (entah kenapa binatang purba ini disebut-sebut juga, saking jengkelny kali yeh). Karena jika Anda melakukannya, kita akan tau bahwa Anda tidak mendengarkan itu. Satu ungkapan kemasygulan yang membuat mereka muak.
Mereka tidak mau disebut klonnya Genesis, atau Marillion adalah Fish, dll. Yang mereka inginkan adalah sebuah pengakuan bahwa Marillion is Marillion, tak lebih tak kurang. Karena Marillion yang sekarang memang beda dengan eranya Fish. Ini dibuktikan dengan produktifitas mereka merilis album-album baru. Marble (2004), Somewhere Else (2007), Happiness Is The Road (2008), dan Less Is More (2009). Meski lebih sederhana dan ngepop, tapi secara konseptual struktur musik
Marillion masih terbingkai kuat oleh karakter permainan gitar Steve Rothery yang melodis, halus mendayu-dayu dan sesekali menyalak, juga desah mellotron keyboard Mark Kelly, karena menurut saya mereka berdualah pilar Marillion sesungguhnya. Pernah pada satu kesempatan wawancara (2000), H bilang dengan penuh optimistis: "Anda tau pada tahap tertentu seseorang harus melihat bahwa kita telah melakukan hal-hal menarik. Suatu hari nanti seseorang harus melihat retrospeksi kepada kami dan surprise".
Ketika kali pertama saya dengar single You're Gone (rilis 2004), saya benar-benar mendapatkan kejutan/surprise yang dijanjikan H itu. Waooh ... simple is beautiful. Yah kesederhanaan di lagu ini begitu indah. Dengan ketukan drum yang ringan, suara keyboard lamat-lamat menyusup, dan Steve Rothery pun menunjukkan kehalusan permainan gitarnya pada intro, dan OMG.... vokal H begitu seksi menyanyikan lagu ini, begitu menghanyutkan.
Lagu diatas merupakan bentuk pembuktian dan sebuah jawaban dari H, bahwa dia memang beda dengan. Saya pun tak peduli, baik era Fish maupun era H, saya tetap menyukai mereka, karena masing-masing era mempunyai kualitas sendiri-sendiri. Dan itu makin memperkaya kualitas musik Marillion secara keseluruhan.
Salam progresiv.