Apa jadinya bila bentuk-bentuk saniter toilet menjadi inspirasi desain sebuah restoran? Persepsi konvensional sebuah restoran menuntut higeinis, dan suasana kondusif yang jelas bertolak belakang dengan toilet dan kamar mandi. Hanya kreativitas dan fleksibilitas dunia modern yang mampu memutarbalikkan situasi tersebut. Sebuah '.repackaged', itulah yang bisa dinikmati di Modern Toilet Restourant di Mongkok, Hongkong.
Tak heran bila yang ditemukan adalah sebuah wacana yang mendobrak pemahaman standar. Ide 'gila' ini berawal dari munculnya karakter tokoh robot kartun karya komikus Jepang,Jichiwawa, yang suka memainkan 'poop', feces dan melekatkannya pada batang stik es krim. Inspirasi ini membuat Wang Zi-wei, pemilik restoran menyadari bahwa sesuatu yang terlihat jelek, tabu, dan tidak menyenangkan bisa dikemas (repackaged) menjadi tampilan yang atraktif, fun, serta entertaining.
Awal mulanya mereka hanya menjual es krim yang berbentuk toilet flush atau 'poop', kemudian berkembang menjadi konsep pengemasan entertaining yang revolusioner dan banyak menarik minat pembeli. Keberhasilan ini mendorong pemilik mengembangkan tampilan restoran dengan mengambil inspirasi lebih jauh dari pemilik saniter toilet dan kamar mandi. Marton, tulisan bahasa Cina yang berarti toilet diambil sebagai nama restoran yang kemudian berubah menjadi Modern Toilet Restourant pada tahun 2006.
Merajuk nama Modern Toilet maka keseluruhan atmosfer interior sangat kental bernuansa toilet. Di restoran ini elemen furnitur seperti meja, kursi (layaknya restoran konvensional) tidak akan bisa ditemui tetapi diganti dengan deretan stylish monoblock dari acrylic sebagai kursi dan meja berupa buthtub dngan table top kaca. Sensasi unik menjadi semakin intens dengan sentuhan pengolahan grafis 2D yang enerjik dari komposisi bentuk dan warna pada setiap permukaan bidang putih.
Elemen interior dari furnitur yang diambil dari inspirasi bentuk saniter toilet ditata dan dikomposisikan untuk mencapai kualitas visual yang clean, modern, fun dan fresh. Sebuah peforma interior tidak hanya memberi visual tampilan toilet repackaged,yang tidak lagi memiliki kesan negatif tetapi justru hadir unik dan nyaman, meskipun dalam bentuk-bentuk desain kontradiktif.
Desain restoran yang out of the box berhasil menyuguhkan surprise di dalam detail-detail nya. Kehadiran banyak point of interest membuat tatanan interior di restoran ini memiliki vibrasi mood yang terus menggugah rasa penasaran para pengunjung. Aksentusi shower pipe, shower host, gantungan baju / handuk, dan tempat toiletries mengisi sudut-sudut menarik dengan dengan ekspresi bentuk, desain yang unik dan warna atraktif. Selain itu, terhadap artificial urinoir dan deretan toilet lid bermotif bendera beberapa negara dalam satu komposisi warna yang memberikan nuansa pop art yang kental.
Resto ini berhasil menyingkirkan kesan negatif toilet tanpa harus kehilangan korelasi bentuk dan inspirasi. Pendekatan visual grafis sebuah komik juga membantu proses transformasi bentuk-bentuk dari inspirasi toilet dan kamar mandi menjadi kualitas ruang restoran yang nyaman. Begitupun tata cara penyajian juga menjadi bagian dari entertaining restoran ini. Perasaan canggung memasuki restoran ini dikalahkan oleh rasa penasaran untuk menikmati makan di dalam susana yang tidak biasa. Makanan-makanan yang tersaji dalam mangkok miniatur monoblock, bathtub dan gelas urinoir menjadi keunikan tersendiri.
Sebuah transformasi sensasi yang revolusioner sekaligus mengagumkan, ketika ekspresi bentuk dan desain toilet justru menjadi inspirasi bagi keunikan interior restoran. Disinilah keberhasilan elemen arsitektur interior, dan grafis berpadu untuk mencapai sebuah komposisi visual yang enerjik dan atraktif. Sebuah restoran dengan inspirasi desain pernik saniter toilet dan kamar mandi. Menepiskan batasan antara sesuatu yang dianggap tabu serta menjijikkan menjadi pengalaman ruang yang mendobrak pemahaman konvensional. Bagaimana, mau mencoba sensasinya? silahkan membawah makanan / minuman kedalam toilet rumah anda masing-masing, jadi tidak perlu pergi jauh-jauh ke Hongkong, hehehe...
No comments:
Post a Comment