Sunday, May 29, 2011

Suisee Salon N Spa



Owner yang satu ini berkeinginan memiliki salon yang representatif dengan disain clean namun  elegan. Agak sulit awal nya, karena bangunan ini sudah ada. Renovasi ini terbentur kendala bagaimana menutup bangunan lama dengan tidak sampai  merusak nya. Konstruksi rangka besi / hollow dan beton cetak adalah solusinya. Maka terbentuklah komposisi bidang (beton cetak) dan kaca lengkung frameless ditambah perpaduan warna putih (pure white) dan putih tulang (broken white) untuk finising  membuat bangunan ini terlihat clean.

Arsitek: Anwar Rofiq
Lokasi:  Jl. Imam Bonjol Surabaya

Rumah Pojok





Keuntungan memiliki kavling tanah huk / pojok adalah kita bisa memiliki dua tampak bangunan yang kita rencanakan, dan itu sangat menarik untuk diolah pada saat proses disain. Tapi ada kerugiannya, tanah kita jadi makin kecil / berkurang karena aturan GSB (garis sempadan bangunan) dikedua sisinya. Contoh berikut bisa dijadikan acuan ketika kita mendisain.

Arsitek: Anwar Rofiq
Lokasi:  Pondok Mutiara Sidoarjo

Fasade Bangunan Klinik





Disain bangunan Klinik ini berkonsep simpel modern minimalis. Didominasi unsur kaca dan beton cetak ekspos (tanpa finising cat). Dengan sedikit sentuhan warna merah sebagai aksentuasi, banguan dua lantai ini terlihat mencolok di lingkungannya.

Arsitek: Anwar Rofiq
Lokasi:  Sidoarjo

Saturday, May 28, 2011

Kali Mas



Ini bukan Amsterdam atau Venesia, tapi Surabaya tempo dulu...
Lokasi sekitar Jembatan Merah. Sayang kondisi seperti ini makin jarang kita temui di kota ini,karena maraknya pembangunan mall tengah kota dan mengorban kan warisan cagar budayaberupa banguan2 kolonial yang punya nilai sejarah cukup penting. Peran pemerintah kota sangat diperlukandalam pengawasan pembangunan kota agar warisan ini tidak punah oleh kepentingan pelaku bisnis semata' Hilangnya' bangunan Stasiun Semut merupakan satu contoh konkret dimana pengawasan Pemkot begitu longgar......atau mereka bilang, kecolongan. Selamat Ulang Tahun Surabaya! 31 Mei 2011 yang ke 718.Teruslah membangun tanpa mengorbankan bangunan cagar budaya yang ada, bravo Surabaya!

Monday, May 23, 2011

'' Bamboo Architecture: Green School, Bali ''


The Green School, a giant laboratory built by PT Bambu, is located on a sustainable campus straddling both sides of the Ayung River in Sibang Kaja, Bali, within a lush jungle with native plants and trees growing alongside sustainable organic gardens. The campus is powered by a number of alternative energy sources, including a bamboo sawdust hot water and cooking system, a hydro-powered vortex generator and solar panels.
Green School Bamboo Ceiling
Green School Bamboo Ceiling
Campus buildings include classrooms, gym, assembly spaces, faculty housing, offices, cafes and bathrooms. A range of architecturally significant spaces from large multi-storey communal gathering places to much smaller classrooms are a feature of the campus. Local bamboo, grown using sustainable methods, is used in innovative and experimental ways that demonstrate its architectural possibilities. The result is a holistic green community with a strong educational mandate that seeks to inspire students to be more curious, more engaged and more passionate about the environment and the planet.
Green School Bamboo Architecture
Green School Bamboo Architecture
In Bali, the Green School has been making waves both for its construction and for its curriculum. TreeHugger has described it before:
The school’s 75 buildings are cooled and powered with renewable energy sources like micro-hydro power, solar power, and bio-diesel. Bamboo, lalang-alang grass (a local grass), and traditional mud walls form the structure of the buildings.
The school was carefully built on 20 acres of land and is on an organic permaculture system, designed to work in perfect cohesion with the natural ecology of the land. A thriving organic garden to be cultivated by the school’s own students will grow fruits and vegetables, herbs, and other crops including chocolate.


Green School Bamboo Architecture
Green School Bamboo Architecture
The school is also working towards disconnecting completely from the local electricity grid, generating its own power in several ways, including a simple but ingenious water vortex driven by the local river.
The children learn about conservation at first hand. Green School has its own aviary, which houses many Bali Starlings, a white bird with a striking blue mask. There are believed to be only 20 breeding pairs left in the wild.
Green School Bamboo Architecture
Green School Bamboo Architecture
The school, which is growing fast—132 students last year and on the verge of hitting 200 this year—has received numerous accolades, including an Aga Khan Award for Architecture.
Green School-Architect John Hardie
Green School-Architect John Hardie
The Green School curriculum combines the academic rigour expected of schools and institutions of higher learning with hands-on experiential learning within a Green Studies curriculum and a Creative Arts curriculum.  This means that by holding onto the essential core subjects of English, Mathematics and Science, Green School students will have doors open to them for whichever kinds of further learning and careers that they choose.
Green School Bamboo Architecture
Green School Bamboo Architecture
International in its teaching and learning, and in its clientele, our students come from different corners of the world to join a core Balinese community of scholars – representing up to 20% of our enrolment.  They bring with them their learning to date to share with their friends and to contribute to a global awareness and perspective of social issues from their countries of origin.
Green School Bamboo Architecture
Green School Bamboo Architecture
Volunteering:
The Green School is always looking for help on campus. From the classrooms, to supervising ECAs and from the library to the Warung. They are looking for volunteers with special skills or just a willing pair of hands.
Green School-Architect John Hardie
Green School-Architect John Hardie

Dancing Living House by Junichi Sampei / A.L.X. in Yokohama, Japan


Dancing Living House

Dancing Living House

Dancing Living House

Dancing Living House


Dancing Living House

Dancing Living House

Dancing Living House

Dancing Living House

Dancing Living House

Dancing Living House
Dancing Living House
Dancing Living House
CLICK IMAGES TO ENLARGE
The clients requested a house with a dance studio that would also serve as a living room and dining room. The size of the studio requested takes part of the second floor and is covered with mirrors and a thin curtain layer to counteract multi image occurrence. Soundproofing, natural light and ventilation had to co-exist throughout the building. Side windows were restricted to the absolute minimum while light pours in through a corner roof opening.
ARCHITECT: Junichi Sampei / A.L.X., Tokyo, Japan, www.xain.jp. LOCATION: Yokohama, Japan. AREA: 155.47 sq m. DATE: 2008.

Sunday, May 22, 2011

' MENCARI DIRI '




Tengadahkan wajahmu ke langit
cobalah kau cari jawab diantara bintang
Andai tak kau temukan jua,
pejamkan matamu raba diantara khayal dan naluri
Andai tak kau temukan jua,
bukalah matamu reguk dan nikmati kenyataan hidup ini
Andai kau tak puas,
tanyakan saja padaNYA...
kau kan temui jawab itu, takdir!

Thursday, May 19, 2011

' APATIS '




Langkah ku kian pendek dan gontai
kelelahan,
keletihan,
kebosanan atau,
kebodohan menyelimutiku?

Kupejamkan mataku
kucoba mencari jawab dalam samar

Kubuka mataku
kupandang jauh kedepan, nanar!

Bayangan akan esok
membuatku resah!

' DILEMA '




Kegelisahanku kian menjadi
dari hari ke hari
Penantian tak bertepi
membuatku benci
pada keraguanku...

Monday, May 16, 2011

' IRONI '




Kebencian dan kerinduan
adalah dua kata pertentangan
Ada sekat tipis diantara keduanya
Dan aku ada diantaranya, dalam bimbang...

Biar,
kebencian dan kerinduan
saling beriring
Dan aku ada diantaranya, labil!

' GELISAH '



Tak seperti biasa
Kesendirianku kali ini
begitu menakutkan

Berpikir tentang mu
membuatku gelisah

Disini,
aku terancam rasa sepi
yang mencekam...

' JIWAKU MEMBUBUNG TINGGI '





Kini aku mencapai puncak gunung,
Dan jiwaku membubung ke dataran tinggi kebebasan dan pembebasan
Aku kini jauh, di tempat yang jauh, putra ibuku
Dan, permukaan bukit tersembunyi dari mataku dibalik kabut
Kekosongan lembah terletak dibawah permukaan air samudra keheningan
Dan, jalan raya serta jalan setapak dihapus oleh jari jemari kealpaan
Padang rumput dan hutan bersembunyi dibalik bayangan, putih bagai awan di musim semi
Dan kuning bagai cahaya matahari
Merah laksana jubah senja kala

Lagu gelombang laut menghilang
Musik parit di dataran meredup
Dan,suara yang tersiar dari khalayak terdiam
Tak kudengar apapun selain kidung keabadian
Menyatu dengan kehendak roh.

KAHLIL GIBRAN

Saturday, May 14, 2011

' TENTANG SEBUAH KEINGINAN '




Kabut jatuh pagi hari
membungkus badan
Malam di pegunungan
terasa dingin
tanpa hadirmu
Aku rindu malam
malam bersamamu
seperti malam ini
memagut sepi
di ketinggian

' TENTANG SEBUAH KERINDUAN '




Kala sepi bersemayam di hati
ku kan rindu tawa ceriamu
tawa yang menebarkan nafas cinta
bak pucuk cemara dicumbu sang bayu
bak dedaunan dibasahi embun pagi atau
puncak bukit diselimuti kabut,
rindu itu yang kudamba
tuk mengisi relung kalbuku...

' BULAN PENUH DIATAS RANU KUMBOLO '




Ada bulan penuh membias cermin alam,
Ranu Kumbolo
Kulihat wajahmu disana,
tersenyum dalam diam.....

Tuesday, May 10, 2011

" BERKUBANG HAMPARAN BELANTARA '



Berkubang hamparan belantara
adalah siksa,katamu
Kau tak tahu betapa nikmat itu bagiku
bak berkubang lumpur kala kita bocah
Atau,kau tak pernah rasakan itu?

Berkubang hamparan belantara
adalah kengerian,katamu
Kau tak tahu ada yang lebih ngeri dari itu,
asap dikotamu
Atau,kau telah menyatu dengan kabut
sialan itu?

Berkubang kabut pegunungan dengan
belantaranya adalah anugerah,kataku

" KEPADA YTS '



Dialog panjang yang pernah kita buat
adalah cetusan nurani diri

Getar duka dalam dada
sirna oleh ceriamu!

Monday, May 9, 2011

" RANU PANE ''



Kau kuak pintu dikeheningan senja
tulus nian senyum terlukis dibibirmu
kala kau songsong hadirku dalam samar balutan kabut

Jelang aku,rangkum erat dalam  dekapmu
Bawa aku,dalam khayal nirmalamu
Buai aku,dalam alun simfonimu
sejenak sirnakan gempita mayapada
dirasuk kalbuku
ciptakan damai dijiwa gundah dan hati kerdilku
Tuntun aku,temukan tabah
Bimbing aku, temukan diri
Bak kukagum perangai nan terbingkai didirimu,Ranupane.....

" KALA BAUR DALAM PESONA ''



Kusibak butir peluh didahimu
lewat jemari kasar ini
secercah senyum menghias bibir mungilmu
Hm....cantiknya

Seiring senja temaram
dibalik bukit cemara
dalam bauran citra jingga kemilau
kubimbing kau turuni lembah hijau
Lembut kau langkahkan kaki
Lembut kau gayut manja padaku
            Selaras bayu semilir senja
Lembut hembuskan aroma kembang
            tebarkan wangi sekitar diri
Lembut hembuskan halimun dingin 
            menghapus letih diri
Lembut hembuskan legam rambutmu
            menerpa wajahku
Lembut ciptakan mesra diantara kita...

'' DAMAI YANG KUDAMBA ''



Cobalah kau sentuh jiwa gersang ini
dengan curahan bijak katamu yang tersisa 
kau kan mengerti,
itu yang kudamba saat ini
Pun kau,kudamba dalam hidupku
Terasa,betapa jauh hidup ini dari seberkas kasih
Bak merangkum angan dalam ilusi
kabur, tak tercipta dalam realita!

'' KEMELUT DUNIA ADALAH KEMELUT DIRI ''



Lihat langitku,
lihat sungaiku
kini tak lagi jernih
Bumiku yang rentah masih lelapkah kau dalam
buaian atmosfir cemar,
bak bocah yang terlelap dalam pelukan bunda
Tapi,aku merontah dalam pelukmu!

Lihat hutanku,
lihat rimbaku
kini tak lagi rimbun,
kerontang oleh kebodohan ku

Ku tepekur dalam kenaifan,
buat apa kita  ada
kalau hanya menuju kerusakan dan kemusnahan?

Polusimu menteror jiwa ragaku,
tak ada lagi tempat tuk sembunyi diri

Andai kubisa, kuingin lepas dari belenggumu
 tuk menembus langit biru,
tapi,aku tak kuasa....

Biar, kureguk semua ini dan tunduk pada kehendakmu,
sampai tiba saatnya
kujelang sukma tinggalkan ragaku
dalam ketidakpuasan.....

Aku kecewa padamu dunia,
aku kecewa padamu diri,
Tapi,aku tak akan pernah kecewa padamu,Tuhan!




'' RINDUKU ''





Serpih kekecewaan
masih membekas di wajah gundah
mengusik rindu yang tak pernah terjangkau

Begitu dalam kah ?

Rindu adalah angan 
dan aku terjerembab di dalamnya
Kucoba menggapai titian maya dengan sukmaku
' Tuk menuju jernih langit biru
Adakah disana tersimpan rindu ?

Kerut ketuaan
Kian menebar diwajah gundah
 mengusik rindu yang tak pernah terjangkau
Bila kusematkan rindu ini padamu.....




For mom, R.I.P
On wenesday, 1983, February 16
at 7.20 pm


'' MALAM BERTABUR BINTANG BERSAMAMU ''




Kurengkuh bayangmu 
dalam dekapan malam yang bertabur bintang
kau rasakah, dalam sunyi malam yang bertabur bintang
Ada keruh,rindu dan khayal semu dibola matamu
yang biasa bening bak malam yang bertabur bintang
Dimana kau simpan jernih itu?

Kugapai selubung misteri penghalang bening matamu,
tak terjangkau!
Bila kau kuak tabir itu untukku
dihening malam yang bertabur bintang
kan kubenamkan seluruh rindu ini
dalam relung relung kalbumu
atau kusimpan saja dalam bening matamu.....

'' L A R I ''



Di sini ,
di antara rimbun daun
gelapnya rimba
ada jiwa berbalut luka
jiwa yang  membawa
kepalsuan dunia...

Disini,
diatas puncak cadas
berselubung awan 
ada sebongkah jiwa,damai!




Gn. Raung, Awal Januari 1985